Tuesday, February 5, 2008

Bermalam di depan mata dunia

Inilah..... hari yang kesekian kali aku berada di depan mata dunia. Dunia internet, hampir tiap hari aku bermalam demi sebuah pekerjaan, benarkah sebuah pekerjaan? atau hanya sekedar hiburan? keduanya mungkin lebih tepat untuk menyebut waktu-waktu yang telah habis di telan gelap dan terangnya dunia. Aku sudah tidak tahu lagi apa sebenarnya yang aku mau-i, tapi ya beginilah. Kehidupan tidak selalu harus ditebak-tebak, apakah masa depan sekarang atau nanti. sama saja. tidak ada masa depan jika kita tidak ingat masa lalu, itu pasti, kapan kita bicara tentang masa lalu berarti kita berada di masa depan. 

Tidak usah bimbang, masa depan sekarang atau nanti. Itu bukan solusi dari kebingungan eksistensi diri. Sebagai orang ya jadilah orang. Bedakan dengan yang bukan orang. Buat ciri itu pasti, gak usah ngikut apa yang sedang berjalan kalo memang tidak bisa mengikutinya. Kita mungkin bisa menjadi air, tapi apakah benar air itu mengalir? atau ternyata kita mengalir tapi bukan air, hanya buih, yang merasa menjadi air, atau racun yang mencoba menyelinap ke dalam pori-pori 'oksida hidrogen' berkontaminasi, berkelindan menjadi satu tubuh, yang kemudian melumpuhkan? 

Eksistensi? mungkin malam dan siang yang terlewat telah menjadi cermin bagi yang lain atau diri sendiri. Tapi sampai dimana kejelian itu mampu mengasah ingatan dan mengasuh raga untuk melakukan sesuatu yang lebih dari yang di lakukan orang lain atau yang di lakukan diri sendiri di masa lalu? kejelian, ketelitian meniti setiap waktu yang berlalu adalah kehidupan, itu lah hidup. Belajar memahami struktur pemikiran diri sendiri. Mencoba menggapai eksistensi yang mandiri yang adimanusia? hemmmm... sepertinya banyak orang ingin jadi superman/adimanusia tapi..... terjebak dalam penatnya pengetahuan, penatnya hidup yang berkelindan dengan parasit yang melumpuhkan. 

Tak ada pemecahan? absurd? ya... itulah... ketika kita dalam absurditas, kita berada dalam titik nol. Kita ada dalam pengakuan akan ketidakmampuan diri untuk mengontrol pikiran, dengan ide-ide kita. apa yang ingin dicipta, tidak sama dengan yang di rasa dan jauh dengan apa yang tersirat dalam pikiran. 

Aduh..... gludak... gludak.... pikiranku mulai kacau.... mari tidur, mari tidur pagi.... dan pulang sore.

No comments: