Sunday, July 22, 2007

Sebait sunyi

Terasa menyenangkan ketika aku bertemu dengan seorang kawan, berbincang sampe lupa akan waktu. sampe malam luruh bersama kabut, embun dan dingin yang merasuk perlahan dalam benak yang terluka. ada segumpal asa, ada secercah cahaya dalam waktu yang tak lama. hingga cahaya dalam diri kembali menyala dalam keheningan yang memuncak seperti pohon cemara yang tenang dalam dingin di sebual kuil yang lengang. hanya terdengar alunan pelan do'a-do'a para pendeta. mengalunkan nada-nada spiritual dalam rangkaian kesunyianku. seakan ada tangisan bahagia yang kemudian mengalirkan air mata dalam tawa dan senyum renyah yang termuntahkan ddari bibir-bibir yang sebelumnya diam dan terkatup. selembar do'a dan segarit cahaya mengalun bersama mengiringi musafir ke negeri senja.